Materi 2 - Pertaubatan
Membuka hijab hati, mengenal ruh dan hawa nafsu nya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.“ (HR. Muslim).
Ilmu yang di cabut di akhir zaman di antara nya ada dua yaitu:
1. Ilmu Tauhid
2. Ilmu Faraid (ilmu waris)
Dan hari ini, hadists tersebut sudah terbukti. Banyak manusia yang tidak kuat menghadapi berat nya tekanan di akhir zaman di karenakan tidak mengenal ilmu tauhid untuk pondasi kehidupan nya.
namun untuk yang membahas tentang tauhid dalam ranah teoritis, masih banyak kita temukan di berbagai sumber pengajian baik itu daring (online) maupun kajian silaturahmi langsung.
namun untuk yang berikhtiar mengurai ilmu tauhid, hingga menjadikan ilmu tersebut menjadi dasar kehidupan nya, sudah sangat sedikit kita temui.
dan ini memberikan dampak yang sangat besar sekali dalam kehidupan kita sehari hari, yang bisa kita saksikan bagai mana kehidupan manusia saat ini dalam luang lingkup kehidupan nya.
karena sesungguhnya ujian kehidupan kita sehari hari hanya di hadapkan pada 2 jalan, yaitu jalan keimanan, atau jalan nafsu.
dan perihal ini Allah beritahukan kepada kita melalui Quran surah Al-Balad ayat 10 berikut ini.
“wa hadaināhun-najdaīn”
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)”
jadi sesungguh nya, ujian dalam 4 perkara yang selama ini kita sebut REJEKI, JODOH, AJAL dan TAKDIR pun, ukuran lulus dan tidak nya menghadapi ujian tersebut yaitu hanya 2 pilihan.
kita bergantung hanya kepada Allah, atau mengikuti hawa nafsu.
Semoga dengan ikhtiar kita semua mengurai kembali ilmu Tauhid ini, bisa mengantarkan kita pada lulus nya menjalani ujian hidup di Dunia ini, hingga selamat nya kita ketika kembali berpulang ke hadapan Allah.
Setelah kita mehahami apa itu [url=https://kask.us/iNWD2]Iman Islam dan Ihsan[/url] yang selanjut nya kita meyakini keberadaan Allah dengan memahami dan [url=https://kask.us/iNVbm]Mengenal sifat 20 Allah[/url] dan selanjut nya kita akan mulai memperjalankan akal untuk mulai mengenal dan membenahi Akar (hati) dalam diri kita masing masing.
Ada hal yang harus kita pahami dahulu di sini, yaitu kunci dalam Ilmu tauhid adalah “La ilaha illallah”. karena sejatinya semenjak zaman nabi Adam sampai dengan nabi Muhammad SAW, hingga hari ini ilmu tauhid tidak ada yang berubah, yaitu memahami apa itu ‘La ilaha illallah”. Karena seluruh ajaran yang dibawa oleh para nabi dari umat manapun esensinya tetaplah sama yaitu mengajarkan “La Ilaha illalah”.
Jadi, kesimpulan dalam membenahi hati kita yaitu menanamkan “La ilaha illallah” dalam arti menghadirkan Allah dalam kehidupan kita.
“La ilaha illallah” sebuah kalimat yang singkat, namun ketika kita mencoba untuk mengurai makna nya, ini merupakan hal yang tidak akan ada ujung nya, bahkan sepanjang umur kita pun tidak akan pernah cukup untuk sampai menemukan dimana ujung dari makna kalimat tersebut, sebelum utuh nya pengetahuan kita tentang kalimat ini.
Seperti hal nya sejarah para nabi yang di kisahkan, sesungguh nya Nabi Musa berhasil membelah laut merah pun, kunci nya adalah kalimat “La ilaha illalah”. Dan juga Nabi Ibrahim yang tidak mempan terbakar api, begitu pula nabi Nuh bisa selamat membawa umat nya dalam perahu ketika terjadi banjir yang sangat dashyat kunci nya adalah “La ilaha illallah”
Mari kita belajar memahami kalimat tersebut mulai dari kata “La” dan kata “ilaha” yang akan menjadi pondasi utama dalam memahaminya. Dua kalimat tersebut memiliki arti masing masing “La” yaitu Nafi dan “Ilaha” yaitu Isbat.
Nafi, yaitu perkara-perkara, atau segala hal yang tidak boleh ada dalam hati kita dan Isbat, yaitu perkara-perkara, atau segala hal yang harus ada dan tertanam kuat dalam hati kita.
Yang pertama Nafi, apa yang harus di cabut, harus di hilangkan, atau harus dibuang dalam hati kita yaitu “illah” dalam artian tuhan-tuhan atau kekuatan-kekuatan lain selain “ALLAH”
secara garis besar ada 3 hal yang wajib kita hilangkan dalam hati yaitu Arbab, Andad, dan Hawahu.
Yang pertama yaitu Arbab.
Arbab di sini memiliki arti sandaraan selain Allah yang dalam hal ini Apapun bentuk perkaranya jika kita bersandar pada selain Allah maka sandaran itu di sebut Arbab.
namun jangan sampai salah memahami, sandaran tersebut bukan berarti tidak boleh ada dalam kehidupan, karena secara kehidupan kita terikat oleh Syariat, dan manusia adalah makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat nya yang dalam hal ini tentu saling membutuhkan pertolongan dan bantuan yang menjadi asbab penunjang kehidupan.
jadi sandaran tersebut jangan ada dalam Hati.
Yang kedua yaitu Andad.
Andad di sini berarti Tandingan, yang dalam hal ini ada perkara yang kita cintai, kita sukai dan selalu di damba dambakan dalam kehidupan sehari hari selain Allah, maka hal tersebut di sebut Andad.
Yang ketiga yaitu Hawahu.
Hawahu di sini memiliki arti orang yang selalu mengikuti hawa nafsu nya hingga tanpa di sadari hawa nafsu tersebut lah yang menjadi Tuhan dalam hati nya.
dan Allah menjelaskan hal ini dalam surah Al-Furqan ayat 43 berikut ini:
Ara'aita manittakhaża ilāhahū hawāh(u), afa anta takūnu ‘alaihi wakīlā(n).
“Sudahkah engkau (Nabi Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?”
Nah Hawa nafsu ini lah yang menjadi akar dari ketiga nya, karena adanya Andad, dan Arbab dalam hati manusia, bermula dari tidak terkendali nya Hawa nafsu dalam hati kita.
Mari kita sama sama bertafakur, apakah ke tiga hal tersebut sudah ada dalam hati kita?
Kita mulai dari Akar nya, yaitu hawa nafsu:
saya ilustrasikan hati manusia itu di jika ibaratkan seperti ini gambaran nya, untuk gambaran akal kita dalam memahami nya:
Hati kita itu hanya satu, namun ada 7 lapisan hijab di dalam nya yang mana tiap tiap hijabnya hanya bisa di buka oleh Ilmu Tauhid.
jadi jika di ilustrasikan ada 7 Ruangan dalam hati kita, yang mana tiap tiap ruangan tersebut di isi oleh satu fungsi Ruh.
Jadi dalam uraian kali ini, di ibarat kan kita belajar menyelami diri dan mengenal tiap komposisi internal nya.
Manusia terdiri dari Jasad, lalu masuk ke dalam ada Akal,masuk berikut nya ada Nafsu, dan terakhir ada Ruh.
Dan inilah yang di kenal secara umum Tafakur diri.
Kita mulai dari yang pertama yaitu Ruh Hewani:
Ruh hewani ini Bisa kita sebut sebagai Hidup Aktif.
di dalam hati Manusia, tanpa pengecualian siapapun itu, terdapat Ruh Hewani dalam hati nya yang memiliki potensi sifat kebinatangan.
dan tak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak memilik Ruh hewani tersebut.
begini cara mendeteksi nya:
Di atas ruh Hewani, ada nafsu yang kita sebut nafsu Amarah. Yaitu nafsu yang memiliki daya dorong ke atas yang membangkit kan rasa Marah, Emosi, Semangat, Gembira, dan sebagai nya, lalu di tafsirkan lah daya dorong tersebut oleh AKAL.
ciri dari ada nya nafsu tersebut adalah seperti hal nya binatang, yang aktifitas keperluan hidup utama nya yaitu Makan dan berkembang Biak. dan sepanjang hari nya, hanya itu lah aktifitas yang di lakukan binatang, mereka hanya istirahat ketika waktu nya tidur!
Lalu lapisan ke dua yaitu Ruh Nabati:
Ruh nabati bisa kita sebut sebagai hidup Passif.
Di atas ruh Nabati, ada nafsu yang kita sebut nafsu Lawamah, yang memiliki daya dorong ke Bawah yang membangkit kan rasa Takut, kecemasan, kesedihan, kemalasan, dan sebagai nya dan di tafsirkan juga daya dorong nya oleh AKAL.
ciri dari adanya nafsu tersebut dalam diri kita adalah seperti hal nya Tumbuhan, yang dalam kondisi apapun yang terjadi pada hidup nya, tumbuhan hanya bisa Diam dan pasrah
jadi kesimpulan dari penjelasan dua Nafsu di atas yaitu: Amarah selalu memiliki dorongan ke atas untuk sebuah keinginan dan Ambisi, sedangkan Lawamah selalu mendorong ke bawah membawa pada rasa ketakutan dan kecemasan.
Nah yang jadi pertimbangan nya di sini adalah, apakah Nafsu tersebut akan kita tundukan dengan Ilmu Tauhid agar terkendali, atau akan kita salurkan dalam kehidupan dengan penuh kebebasan, itu adalah pilihan masing masing.
Karena Allah hanya memberikan aturan hidup untuk kita yang selama ini kita kenal dengan Syariat dalam ajaran agama.
jadi selamat atau pun tidak nya diri kita, maka kita lah yang wajib berikhtiar nya.
Ada kala nya manusia hidup berpondasi dalam Amarah, dan ada kalanya pula manusia hidup berpondasi dalam Lawamah, sangat tergantung dari Ujian yang sedang di hadapi nya.
Nah dalam hal ini, ilmu Tauhid akan di proses Oleh AKAL, melalui Penglihatan dan Pendengaran.
Karena, manusia sejak pertama kali di ciptakan dan yang hidup dari zaman dan peradaban manapun, hingga diri kita saat ini cara menginput data nya tetap lah sama dan tidak pernah berubah.
yaitu melalui apa yang terlihat dan apa yang terdengar, itulah yang akan menjadi isi Akal kita.
maka dari itu, Akal manusia hari ini, tentu saja berbeda dengan isi akal manusia 20 atau 50 tahun ke belakang dan tentu juga sangat berbeda jauh dengan yang hidup 100 sampai 200 tahun sebelum nya.
namun yang harus kita Pahami, manusia di zaman manapun akan hidup selamat jika pada koridor isi akal nya memiliki data ilmu Tauhid yang kemudian di praktekan dalam kehidupan sehari hari nya.
Karena setelah Data tauhid tersebut di olah oleh akal, maka proses selanjut membangkitkan hawa Nafsu, lalu dorongan nafsu tersebut di praktekan oleh Jasad, dan hasil dari pengalaman yang di lakukan oleh jasad terebut akan tersimpan di dalam Ruh.
maka dari itu langkah pertama yang kita Tauhid kan adalah Akal, selanjut nya kita mentauhid kan Nafsu, dan terakhir Kita tauhid kan Ruh.
Mengapa kita wajib mentauhidkan akal dan nafsu?
karena akal dan nafsu memiliki dua sifat yang bertolak belakang, dan hal ini di kisahkan dalam kitab Durrotun Nashihin.
Jauh sebelum diciptakannya nabi Adam as, Allah telah menciptakan akal dan nafsu.
Setelah akal dan nafsu diciptakan, mereka dipanggil untuk menghadap Allah, terjadilah dialog diantara mereka
Allah : Wahai akal siapakah kamu dan siapakah aku? Akal : aku adalah ciptaanmu, makhlukmu. Engkau adalah penciptaku, Rabb sekalian alam
Tiba giliran nafsu ditanya dengan pertanyaan yang sama seperti akal
Allah : Wahai nafsu siapakah kamu dan siapakah aku?
Nafsu : Aku adalah aku, kamu adalah kamu
Disebabkan jawaban nafsu tersebut, nafsu kemudian dimasukkan ke dalam neraka selama 100 tahun
Setelah 100 tahun. Ditanya kembali oleh Allah dengan pertanyaan yang sama.
Allah : Wahai nafsu siapakah kamu dan siapakah aku? Nafsu : Aku adalah aku dan engkau adalah engkau
Dijawab dengan jawaban yang sama sehingga nafsu kembali dimasukkan ke dalam neraka selama 100 tahun lagi.
Setelah berlalu 100 tahun ditanya kembali.
Allah : Wahai nafsu siapakah kamu dan siapakah aku? Nafus : Aku adalah aku dan kamu adalah kamu
Tak jera juga rupanya nafsu menjawab dengan jawaban yang sama.
Kini, nafsu dimasukkan kembali ke dalam neraka selama 100 tahun.
Selang waktu berlalu selama 100 tahun. Tiba waktu ditanya kembali nafsu oleh Allah.
Allah : Wahai nafsu siapakah kamu dan siapakah aku?
Nafsu : Aku adalah ciptaanmu, Engkau adalah penciptaku
Akhirnya, nafsu mengakui juga bahwa dia adalah ciptaan-Nya walaupun sebelumnya harus mengikuti ego yang kuat tak mau mengakui keberadaan Sang Pencipta. Tetapi, setelah dimasukkan ke dalam neraka, nafsu tersadar dan mengakui bahwa dia adalah ciptaan Allah dan Allah adalan peciptanya.
Begitulah wataknya nafsu sejak diciptakan, memiliki ego yang tinggi dengan keakuan yang tinggi pula sehingga berani menentang apa yang dikatakan oleh Allah.
Sama halnya, seperti yang terjadi disekitar kita, orang-orang yang menuruti hawa nafsunya tentu dia akan melanggar apapun yang telah dilarang oleh Allah untuknya.
Sedangkan orang-orang yang bisa mengendalikan nafsu dan akalnya berfungsi secara sehat, dia akan mematuhi segala perintah dan menjauhi semua larangan dari Allah.
Dalam ilmu tauhid, Akal disebut dengan Sudur, Nafsu di sebut dengan Qolbu, dan Ruh di sebut dengan Fuad.
Dan secara umum ketiga hal itu di simpulkan jadi satu kesatuan yang hanya di sebut Qolbu.
Seperti hadist Rasulullah yang menyebutkan “keadaan kehidupan manusia, tergantung kepada segumpal daging, yang terletak di dalam dada sebelah kiri nya”. Jika daging tersebut bagus, maka kehidupan nya pun akan bagus. dan jika daging tersebut rusak, maka kehidupan nya pun akan terbawa rusak. Dan daging tersebut adalah Hati (qalbu).
Dua nafsu tersebut (Amarah dan Lawamah) merupakan lapis terluar dalam hati yang di sebut Syariat.
yang mana fungsi dari syariat tersebut adalah untuk menjalankan amanah dan perintah hidup manusia di Alam dunia, yang dalam arti manusia tidak akan bisa hidup jika tidak memiliki nafsu Amarah dan nafsu Lawamah, atau lebih jelas nya yaitu manusia tidak akan bisa hidup di dunia jika tidak memiliki keinginan dan tidak memilik rasa takut.
nah yang jadi pertimbangan nya adalah apa yang boleh kita ingin kan dan dan boleh kita takuti.
dan juga apa yang tidak boleh kita ingin kan dan tidak boleh kita takuti.
Contoh: ketika Lambung kita kosong dan memerlukan makanan untuk berlangsung nya hidup, tentu perut kita tidak akan bisa berbicara sendiri, tapi keinginan makan tersebut di terjemah kan oleh nafsu Amarah melalui rasa lapar untuk mencari makanan.
jadi ketika kita tidak memiliki Nafsu Amarah dan nafsu Lawamah , perasaan lapar tersebut tidak akan ada yang bisa menterjemah kan.
hingga berhari hari tidak makan dan tidak minum, maka manusia akan Mati.
selanjut nya yang ketiga Ruh Jasmani:
Di atas Ruh jasmani ada nafsu yang di sebut Mulhimah, nah fungsi dari Nafsu mulhimah ini adalah sebagai filter (penyaring) untuk memilih dan memilah setiap tindakan yang akan di lakukan.
Contoh : Ketika Nafsu amarah mendorong kita untuk melakukan suatu kejahatan, sebelum kita melakukan hal tersebut dorongan nafsu Mulhimah akan berusaha untuk mencegah nya, dan berdialog dengan Nafsu amarah tersebut.
Misalkan, ketika dalam keadaan sangat kelaparan dan tidak memiliki sepeser uang pun untuk membeli makanan, lalu timbulah niat jahat untuk mencuri misal nya, maka saat itu pulalah muncul dorongan nafsu mulhimah yang memberitahukan kita bahwa mencuri itu adalah tindak kejahatan, lalu menyarankan mencari jalan yang baik misal kan meminta bantuan saudara, teman, tetangga dan sebagai nya.
Namun saat itu pula akan muncul nafsu Lawamah yang mendorong pada ketakutan, seperti takut tidak ada yang menolong, takut tidak ada yang membantu, takut gagal dan sebagai nya, nah nafsu mulhimah pula yang akan berdialog menenangkan ketakutan tersebut.
Jadi, Amarah dan Lawamah ini selalu mendorong tarik menarik secara berlawanan, dan itu bisa di rasakan secara nyata dalam setiap diri Manusia.
Maka Mulhimah ini lah yang menyaring kedua nya hingga akhir nya akal kita kembali ke titik berfikir jernih, lalu berikhtiar dengan membawa keyakinan bahwa Rejeki itu pasti ada.
nah dalam ikhtiar ini lah jika amarah dan lawamah tersebut berjalan pada koridor tauhid maka mulhimah pun akan mencari jalan yang baik.
sebalik nya jika Mulhimah tidak berjalan pada koridor Tauhid, maka mulhimah pun akan berjalan tanpa arah dan kebingungan yang akhir nya seringkali tergelincir kembali kepada jalan nafsu.
Maka di sini, nafsu Mulhimah di sebut dengan fase perjalanan Tarikat, yaitu membangun / mencari jalan kehidupan yang mana pilihan nya hanya dua, yaitu Jalan Iman dan Jalan Nafsu.
Yang ke empat yaitu Ruh Ruhani:
Di atas Ruh Ruhani ada nafsu yang di sebut Mutmainah, Nah fungsi dari Nafsu Mutmainah ini adalah Sebagai Muara tempat tersimpan nya data yang di bawa oleh Amarah dan Lawamah, yang kemudian di jalankan oleh Mulhimah lalu tersimpan lah hasil data tersebut dalam nafsu Mutmainah.
Bagai manakan cara mendeteksi nya?
Saat kita sedang menyendiri, rasakan lah apa yang mendominasi isi perasaan kita, maka itulah isi data dari dari Ruhani kita.
Jika amarah dan Lawamah sering memberikan input data yang baik, lalu dorongan kebaikan tersebut di jalan kan Mulhimah menuju kebaikan, maha hasil nya pancaran kebaikan kebaikan pula lah yang akan memberikan Rasa dalam ruhaniah kita, dan mendatangkan ketentraman dalam hati.
Sebalik nya, jika Amarah dan Lawamah sering memberikan input data yang Buruk, lalu dorongan keburukan tersebut di jalankan oleh Mulhimah menuju Keburukan, maka hasilnya Pancaran keburukan pula lah yang akan memberikan Rasa dalam Ruhaniah kita, dan mendatangkan kegelisahan dalam hati kita.
Nah ke empat lapis nafsu ini lah (Amarah, Lawamah, Mulhimah, dan Muthainah) yang wajib kita tauhid kan.
mengapa?
karena ke empat lapis ini lah yang menjadi jalan tafakur kita untuk mengenal hakikat diri, siapa sejati nya diri kita ini?
Hamba Allah, atau kah budak Nafsu, maka dari mengenal ke 4 nafsu ini kita akan mencari jawaban nya.
Karena untuk tiga nafsu selanjut nya, (Radiah, Mardiah, dan Kamilah) itu sudah ke tahap Marifat, yaitu belajar mengenal Allah melalui sifat sifat nya yang di kenal secara umum dengan Sifat wajib 20.
selanjut nya mari kita mulai bertafakur, adakah Arbab, Andad, dan Hawahu yang mendominasi akal dan nafsu kita, dan bagai manakah cara mendeteksi adanya Arbab, andad dan hawahu tersebut?
Karena Arbab, Andad, dan Hawahu ini lah yang sering kali jadi penghalang dalam diri kita dalam merasakan kehadiran Allah.
Mari kita pelajari penggalan Al quran surah Al Maidah ayat 90 berikut ini:
Yā ayyuhal-lażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min ‘amalisy-syaiṭāni fajtanibūhu la‘allakum tufliḥūn(a).
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.”
Di sana di terangkan bahwa Minumah Keras (Khamr), Berjudi (Maisir), Berhala (Anshob), dan mengundi nasib (Ajlam) lah perbuatan Keji.
Mengapa?
Mari kita uraikan satu persatu dimulai dari Minuman keras (Khamr).
Arti Khamr di sini secara umum di artikan Arak, yang mana zaman dulu ketika peradaban manusia belum maju seperti saat ini itu terbuat dari buah kurma yang di rendam dalam air hingga beberapa hari dan menghasilkan minuman yang memabukan peminum nya.
dan jika kita telaah akibat dari meminum arak ini yaitu menimbul kan perilaku yang menyebab kan seseorang kehilangan kesadaran dan lepas kendali atas perilaku nya.
Dan jika zama dahulu, yang membuat kehilangan kesadaran itu ketika minum arak saja, dan itu pun hanya sejenis.
Namun saat ini, seiring perkembangan peradaban kehidupan manusia, yang dengan berkembangnya akal dan perilaku manusia saat ini menjadi begitu banyak sekali jenis nya, dan jika di telaah lagi, yang membuat seseorang kehilangan kesadaran bukan hanya saat minum Arak.
Banyak sekali perkara perkara saat ini yang ketika di kerjakan memberikan efek hilangnya kesadaran seseorang, seperti Main game, menonton sinetron, memancing ikan, arisan, dan banyaaak sekali perkara perkara di saat ini yang berefek hilang nya kesadaran seseorang kepada Allah.
nah ini lah yang harus kita pahami, yaitu perkara perkara apapun yang saat kita kerjakan, lalu menghilangkan kesadaran kita saat melakukan nya maka hal itu sama kedudukan nya dengan Khamr.
bisa di katakan seseorang sedang tidak meminum Arak, namun bukan berarti Aman dari hilang nya kesadaran.
mengapa? karena dalam penggalan ayat si atas di sebutkan Rijsum, yang berarti membuat kecanduan!
nah di sini wajib kita telaah karena saat ini yang membuat seseorang kecanduan bukan hanya meninum Arak saja.
pengertian kecanduan di sini yaitu adalah Fenomena Hati, ketika Akal sudah tidak bisa menasihati Nafsu, maka itulah yang di sebut Kecanduan.
Contoh: Menonton film Porno!
mari kita telaah apakah sudah menimbulkan efek candu atau belum?
Jika nafsu yang mendorong keinginan nya masih bisa di nasihati oleh akal (Hey, untuk apa menonton ini? kan ini adalah perbuatan yang menjerumuskan ke dalam dosa), lalu nafsu pun menghentikan keinginan itu dan menyadari nya, berarti belum menjadi candu.
Namun juka nafsu menjawab : Ah gk apa apa lah sekali ini saja, dan teman saya pun banyak yang menonton filem seperti ini.
nah ini mulai ada rasa kecanduan, lalu akal pun menasihati lagi : Bukan kah kita tahu, bahwa segala bentuk perbuatan dosa akan di hukum di Neraka?
Jika nafsu masih terkendali pasti akan berhenti, namun jika tidak terkendali akan menjawab : Gak apa apa lah masuk Neraka juga asalkan Ramai ramai bareng yang lain!
Nah ini nafsu mulai kehilangan kendali, dan yang lebih parah nya lagi, saat nafsu benar benar lepas kendali dan menjawab:
Ah jangan jangan Neraka itu tidak ada, dan hanya cerita fiktif karangan manusia saja untuk menakut nakuti saja!
maka di sini sudah kecanduan pada tahap paling Parah!
Dan ini lah yang di sebut Candu, yaitu Fenomena ketika Sudur sudah tidak bisa menasihati Qolbu, di mana Amarah selalu membantah nasihat nasihat Akal yang mengajak kepada keselamatan.
mari kita bertafakur, apakan fenomena yang di terangkan di sini ada dalam hati kita? atau bahkan kita sendiri pun pernah mengalami nya?
mengapa setan mendorong kita untuk menonton filem Porno?
itu di awali karena kita pernah melakukan nya! namun jika kita tidak pernah melakukan nya, maka dorongan dorongan itu pun tidak akan ada.
Sebab jika kita tidak pernah melakukan hal tersebut, maka dalam akal kita pun tidak memiliki Data akan hal itu!
Jadi, keinginan itu datang, lalu mendorong hawa nafsu, di perbuat oleh jasad, dan pengalaman tersebut di simpan lah rasa nya didalam Ruh.
Dan itu berlaku untuk setiap hal apapun yang di lakukan, baik itu Main Game, menonton sinetron, memancing ikan, Arisan, dan sebagai nya.
Semakin sering kita melakukan nya, maka akan semakin banyak data nya, semakin besar pula dorongan hawa Nafsu nya, maka semakin dalam pula Rasa yang tersimpannya.
Misal kan kita jadi bertengkar dengan istri karena ada kegiatan memancing ikan yang lebih di penting kan, maka Rasa memancing ikan tersebut sudah sangat dalam tersimpan dalam Ruhaniah kita.
Atau sebalik nya Istri yang bertengkar dengan suami nya karena ada kegiatan Arisan dari pada mengurus rumah tangga, maka Rasa arisan tersebut sudah sangat dalam tersimpan di Ruhaniah nya.
Jadi apa yang pernah terlihat, dan pernah terdengar itulah potensi yang akan menjadi jalan setan untuk membangkit kan dorongan nafsu nya.
Oleh karena itu, berhati hatilah menjaga pandangan dan pendengaran kita, karena apapun yang terlihat dan terdengar maka itu akan menjadi isi data dalam akal yang selanjut nya membangkitkan dorongan nafsu.
Terlepas apapun bentuk aktifitas yang dilakukan nya, namun yang harus di pahami di sini adalah ujian itu datang menuju Nafsu, dan akal kita lah yang menjadi koridor nya.
Nah ini lah sistematika nafsu amarah yang terjadi dalam diri manusia, cukup diri kita lah yang menjaadi korban berat nya hidup di zaman ini tanpa memiliki ilmu untuk menyikapi nya.
Berikut nya, selamat kan lah anak anak dan keluarga kita dengan membekali mereka Ilmu Tauhid untuk perjalanan hidup nya.
Selanjut nya kita membahas Maisir.
Secara umum, maisir ini berarti Judi yang mana pada zaman dahulu judi itu baru sebatas balap Kuda atau pun balap unta.
Namun seiring perkembangan kehidupan manusia dengan kemajuan peradaban nya saat ini berjudi pun menjadi banyak bentuk nya bukan hanya sebatas balap kuda dan balap unta saja, sehingga menimbul kan kebingungan dari status Halal dan Haram nya saat ini.
seperti contoh nya, kompetisi main Game, kompetisi memancing ikan, kompetisi menyanyi atau yang lebih canggih yaitu Trading Online dan sebagai nya.
Namun jika kita pahami dari perilaku yang di tumbulkan dari hal tersebut yaitu Mengejar Hasil nya.
Dan parah nya lagi aktifitas tersebut sudah menjadi pola hidup manusia saat ini, yang mana ketika sudah sampai tahap kecanduan maka aktifitas tersebut pun akan sulit untuk mengendalikan nya, karena berharap dan berharap terus dan terus.
hari ini kalah, mudah mudahan besok menang, lalu kalah lagi, berharap lagi mudah mudahan besok menang!
seminggu belum hasil, coba lagi hingga sebulan, setahun daaaaaan terus dan terus seperti itu hingga hati nya tersiksa dengan harapan harapan tersebut!
Dan itulah Efek perilaku dari Maisir yang mengejar hasil!
Hal ini berawal dari mengikuti nafsu Lawamah, yaitu menuruti rasa ketakutan dalam diri kita.
Seperti takut tidak memiliki bahan makanan, takut tidak terbayar sekolah anak, takut tidak terpenuhi berbagai macam keperluan hidup, dan sebagai nya.
maka dorongan tersebut membawa kita mencari jalan singkat yang berharap cepat menghasil kan, sehingga perilaku keseharian kita pun sama seperti berjudi yang mengejar ngejar hasil dalam segala hal tersebut.
Nah, ini lah yang perlu kita sadari dalam diri kita, adakah potensi mengejar hasil tersebut?
karena potensi ini pun sama yaitu berawal dari apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar.
Saya berikan contoh:
Jika zaman dahulu, saat seseorang berpergian secara umum mereka berjalan kaki, kalau pun ada yang memiliki kendaraan secara umum itu pun Kuda atau pun Unta dan itu pun jumlah yang memiliki nya masih sedikit.
misalkan saya berjalan kaki dari bandung ke cimahi, berjalan kaki selama 4 jam baik baik saja!
mengapa? ya karena saat itu orang berpergian berjalan kaki secara umum, kalau pun ada yang sedikit cepat ya berkuda.
maka saat itu ketika seseorang ingin mempersingkat waktu dalam perjalanan nya rata rata memelihara kuda.
dan seiring perkembangan peradaban zaman jika kita berbicara kendaraan saat ini maka yang akan terbayang adalah berbagai macam sebegitu banyak nya kendaraan.
mulai dari sepeda, yang harga nya ratusan ribu, hingga jutaan, bahkan sampai puluhan juta saat ini banyak pilihan nya.
lalu yang bermesin seperti motor, mulai dari sekian juta, sampai puluhan juta bahkan ratusan juta pun ada, bagitu pun dengan mobil, yang bahkan sampai ada yang berharga miliaran.
di sini lah mulai merasakan ada nya masalah, ketika suatu saat saya berjalan kaki kembali menuju suatu tempat, lalu melihat orang lain di jalan yang sama memakai sepeda mulai lah ada keinginan seandai nya saya punya sepedah mungkin perjalanan nya akan lebih cepat.
setelah memiliki sepeda lalu satu saat melihat orang lain mengendarai motor, ada lagi keinginan memiliki motor.
setelah punya motor, kepanasan dan kehujanan melihat orang lain memiliki mobil, ada keinginan punya mobil, daaaan seterusnya hingga hati ini merasa tersiksa oleh keinginan keinginan tersebut!
padahal sebelum nya baik baik saja, bahagia bahagia saja berjalan kaki kemana pun!
ini lah yang seharus nya kita jadikan tafakur, bahwa sesungguh nya ranah manusia itu hanya sebatas ikhtiar, hasil dan tidak nya itu adalah ranah Allah.
yang memiliki garis rejeki sedikit tidak akan menjadi banyak, yang memiliki garis rejeki banyak tidak akan menjadi sedikit.
yang memiliki rejeki banyak, jangan takut menjadi kekurangan, yang rejeki nya sedikit jangan takut sengsara selama hati nya bertauhid
dan hanya bersandar menyerahkan urusan rejaki nya hanya kepada Allah.
Adapun, rejeki nya datang dari usahanya yang maju, itu hanyalah asbab, karena Hakikat nya Allah lah yang menjadikan usaha nya maju.
rejeki nya datang dari hasil bekerja, itu pun Asbab, karena hakikat nya Allah pula lah yang memberikan rejeki nya.
andaikan saat kita berada dalam keadaan tersempit pun, tetap kepada Allah lah meminta pertolongan nya, dan adapun bentuk pertolongan yang kita dapat kan nanti nya, itu pun adalah Asbab, karena hakikat nya dari Allah lah pertolongan tersebut.
yang sedang usaha berdagang, nikmati proses nya, yang bekerja nikmati pekerjaan nya, dan yang ikhtiar dalam hal apapun di jalan yang halal, nikmatilah proses ikhtiar nya, bukan mengejar hasilnya karena hasil adalah ranah Allah
Dan hal ini sering terjadi dalam kenyataan, kita menghitung, memprediksi, menyiapkan sebaik mungkin menurut perhitungan kita, menggunakan strategi, dan ternyata Gagal!
namun hal tersebut sering kali tidak kita ambil pelajaran nya, karena sudah terlalu banyak data dalam akal kita seperti 10 orang terkaya di indonesia, 100 orang terkaya di eropa, hingga majalah yang membahas orang orang terkaya di dunia.
supaya apa? supaya kita ikut berlari mengejar hasil, yang pada akhirnya kita merasa tersiksa dengan perkara tersebut.
padahal garis finish yang pasti bagi manusia adalah Kematian!
Ini lah dinamika lawamah dalah kehidupan kita sehari hari, hingga akhir nya ada penyakit Maisir dalam hati jika tidak bisa menyadari nya.
Selanjut nya kita membahas Ansob:
Nah sampai sini jika Amarah kita telah di kuasai oleh setan Khamr, lalu Lawamah kita pun di kuasai setan Maisir, selanjut nya tatacara nyapun (Tarikat) akan melakukan Ansob.
Apakah itu Ansob? secara umum di sebut Berhala dan salah satu nya adalah bertanya kepada ahli Nujum.
Lalu apa efek perilaku yang di timbulkan dalam kehidupan karena hal ini? yaitu adalah Menghalalkan segala cara.
Menghalalkan segala cara ini bisa kita simpulkan dengan kalau di bahasa sunda itu di sebut nya “Lalawora” atau dalam bahasa indonesia bisa kita artikan menyepelekan.
contoh perilaku nya seperti ini: saat kita sedang sibuk oleh pekerjaan yang kita lakukan, lalu datang waktu nya untuk beribadah maka saat itu kita akan menyepelekan nya dengan berpemikiran, nanti lagi aja lah ini tanggung mau di bereskan dahulu, kalau sudah santai baru di kerjakan itu pun kalau kesampaian.
sampai sampai ada orang yang berpendapat “Ah zaman sekarang jangankan mencari rejeki Halal, rejeki haram pun susah mencari nya”.
nah perilaku ini lah yang di maksud dengan menyepelekan.
mengapa bisa seperti itu? karena ini di awali dari Khamr (amarah hilang kesadaran) yang selanjut nya Maisir (lawamah mengejar hasil) hingga dalam aktifitas apapun kita jadi menyepelekan nya.
karena amarah dan lawamah ini lah yang menjadi gerbang awal terjerumus nya seseorang kedalam perbuatan dosa yang akhir nya setiap jalan hidup nya di lakukan dengan menghalalkan segala cara.
sampai sampai orang yang mengerti ilmu agama pun dia gunakan dalil dalil quran,hasidt hadist ayat ayat dari ilmu nya tersebut untuk memberikan jalan demi nafsu amarah dan lawamah nya.
maka di utak atik lah ayat ayat dan dalil dalil tersebut dengan tujuan gimanapun cara nya agar tujuan amarah dan lawamah nya tercapai. bukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain dari ilmu nya tersebut.
contoh yang nyata adalah dalam perkara riba yang dengan jelas jelas Allah haramkan perkara tersebut dalam Quran surah Al Baqarah ayat 275 berikut ini:
Allażīna ya'kulūnar-ribā lā yaqūmūna illā kamā yaqūmul-lażī yatakhabbaṭuhusy-syaiṭānu minal-mass(i), żālika bi'annahum qālū innamal-bai‘u miṡlur-ribā, wa aḥallallāhul-bai‘a wa ḥarramar-ribā, faman jā'ahū mau‘iẓatum mir rabbihī fantahā falahū mā salaf(a), wa amruhū ilallāh(i), wa man ‘āda fa ulā'ika aṣḥābun-nār(i), hum fīhā khālidūn(a).
Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat berdiri, kecuali seperti orang yang berdiri sempoyongan karena kesurupan setan. Demikian itu terjadi karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa pun yang telah sampai kepadanya peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba), mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
Nah di utak atik lah perkara riba ini oleh orang orang yang memahami agama demi mencapai tujuan nya yaitu dengan menempelkan label “Syariah” yang dengan label tersebut seolah olah tidak menjadi riba, padahal dalam praktek nya kita semua tahu bagai mana aturan nya, tata cara nya , praktek nya tetap lah sama dengan yang tidak berlabel “Syariah” pun.
hanya saja mungkin kita lihat petugas nya yang satu berjilbab, yang satu tidak.
yang satu ramah menyapa “Assalamualaikum” yang satu menyapa”selamat datang”.
yang satu pakai Plang “syariah’ yang satu tidak, oleh cara seperti itu seolah olah menjadi halal , padahal sama saja!
nah sampai si sini lah Mulhimah dikuasai setan Anshob yang akhir nya menjadi candu dalam menghalalkan segala cara nya.
Selanjut nya kita membahas Ajlam.
Jika nafsu amarah dan lawamah nya telah di kuasai setan, lalu tata cara Mulhimah nya telah di kuasai setan, maka hasil yang tersimpan dalam Mutmainah nya pun adalah hasil setan, yaitu Ajlam.
Secara umum Ajlam di artikan mengundi nasib dengan anak panah, atau jika kita tarik perilaku dalam kehidupan sehari hari yaitu kita berspekulasi pada harapan harapan yang tidak pasti. yang pada saat mencapai tahap kecanduan maka orang tersebut akan memiliki terbalik nya pendirian hidup
Kita semua tahu bahwa Allah lah yang mengurus semua penunjang hidup untuk keperluan makhluk nya, namun bagi dia diri nya lah yang merasa menentukan nya.
yang jika di urai lebih dalam lagi yaitu dia merasa dunia itu urusan kita, dan akhirat lah urusan Allah!
ciri paling umum adalah ketika seseorang ditanya tentang urusan dunia sangat hapal dan paham, namun ketika di tanya urusan akhirat dia jawab dengan Wallahu Alam.
lalu membahas tentang mukmin dan kafir dia menjawab Wallau Alam, karena hati saya di pegang Allah, padahal kan kita semua paham mau ke surga atau ke neraka kita lah yang meng ikhtiarkan nya.
hingga puncak puncak nya dia tidak bisa mengukur keimanan nya dan tidak memiliki kepastian.
dalam setiap perbuatan ibadah nya dia berspekulasi, mudah mudahan dengan amal segini saya termasuk orang-orang yang bisa masuk ke surga.
atau berpendapat mudah mudahan aja nanti malaikat melempar nya terlalu jauh yang harus nya ke neraka malah jadi masuk surga :-D
Padahal kan tidak begitu!
Semua nya di jelaskan dalam ayat ayat quran dan dali dalil hadist pun menerangkan perilaku apa yang mengantarkan nya menuju surga, dan perilaku apa yang mengantarkan nya pada perbuatan dosa hingga nanti terhukum di neraka.
semua tegas dan jelas keterangan nya tidak ada yang samar!
Urusan surga dan neraka itu pasti! urusan mukmin kafir itu pasti, karena itu urusan kita semasa Hidup!
namun untuk urusan sukses dan tidak, kaya dan miskin itu baru hal yang kita tidak tahu karena itu urusan Allah!
dan bukti ini pun sudah lebih dari cukup, ada orang yang ingin terkenal tapi tidak terkenal, ada orang yang ingin kaya tapi hati nya tersiksa karena tidak kunjung kaya, ada orang yang ingin selalu sukses tapi selalu menemukan kegagalan.
ada orang yang asal nya kaya lalu Allah uji menjadi miskin, ada orang yang asal nya miskin lalu allah membuat nya jadi kaya.
bukan kah semua bukti itu lebih dari cukup? namun jika sudah sampai tahap candu, maka bukti bukti itu pun tidak berarti apa apa bagi diri nya, tetap bersikeras dengan pendirian nya.
Nah dalam hal ini kita harus paham bahwa kita tidak boleh menilai Kafir pada seseorang karena itu adalah perkara urusan hati dan hanya dirinya dan Allah lah yang mengetahui nya.
namun jika kita mengetahui perkara ini, kita jadi mengerti ciri orang kafir itu adalah orang yang ke empat lapis hati (Amarah, Lawamah, Mulhimah, dan Mutmainah) nya sudah di kuasai Setan Khamr, Maisir, ansob, dan Ajlam!
itu lah yang di sebut ciri ciri orang kafir yang dalam hatinya tersimpan Karya Setan!
dan ini lah makna dari “rijsum min ‘amalisy-syaiṭāni” yang artinya “perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan”
Dan Allah memberikan tiga kali kesempatan untuk orang orang seperti ini untuk bertaubat! dan ini dijelaskan dalam surrah An Nisa ayat ke 137 berikut ini:
Innal-lażīna āmanū ṡumma kafarū ṡumma āmanū ṡumma kafarū ṡummazdādū kufral lam yakunillāhu liyagfira lahum wa lā liyahdiyahum sabīlā(n).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lalu kufur, kemudian beriman (lagi), kemudian kufur (lagi), lalu bertambah kekufurannya, Allah tidak akan mengampuninya dan tidak (pula) menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus).
dan jika kesempatan tersebut tidak di manfaat kan maka tegas lah orang tersebut menjadi Kafir, dan bagai manakah ciri orang tersebut menjadi kafir sepenuh nya?
Allah menjelaskan dalam penggalan surah Al Baqarah ayat 6 dan ayat ke 7 berikut ini:
Innal-lażīna kafarū sawā'un ‘alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn(a).
Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
Khatamallāhu ‘alā qulūbihim wa ‘alā sam‘ihim wa ‘alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm(un).
Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.
Dan di sana di jelaskan bawha orang orang kafir sudah tidak memiliki ketertarikan sama sekali untuk urusan urusan yang bersifat ilmu dan bekal untuk akhirat karena Allah telah mengunci hati dan pendengaran nya!
lalu apa yang menarik bagi mereka?
jika dalam urusan agama Jihad Jihad Jihad, namun belum mengerti apa makna jihad yang sesungguh nya hingga banyak salah kaprah dengan melakukan teror di mana mana, padahal bukan begitu jihad yang sesungguh nya!
namun ketika di ajak bertaubat, mencari jalan membersihkan hati, membenahi akhlak maka mereka akan merasa diri nya lah yang paling benar dan paling bersih, dan mencap diri mereka adalah ahli Surga!
dan ini nyata kita temukan dalam kehidupan sehari hari.
Lalu jika bukan dalam urusan agama, maka yang menarik bagi mereka adalah kaya, sukses, pangkat, jabatan dan sebagai nya!
Naudzubillah Min Dzalik!
begitu lah urutan nya yang mengantarkan seseorang ke dalam kekafiran, di awali dari Hilang kesadaran, lalu megejar Hasil, kemudian menghalal kan segala cara dalam hidup nya, dan hasil akhir AJLAM, yaitu berspekulasi dan terbalik pendirian hidup.
maka yang harus kita pahami adalah efek nya, bukan bentuk nya.
karena saat ini banyak manusia yang tidak pernah meminum arak, tidak pernah berjudi, tidak pernah bertanya ke ahli nujum namun hasil akhir nya sama AJLAM!
Dan ke empat lapis dosa ini merupakan DOSA KECIL, yang bisa kita bertaubat dengan taubatan nasuha dan mintalah ampunan Allah!
Dalam lapis ke lima (Ruh Nurani) yang di atas nya ada nafsu Radiah ada dosa besar yaitu perbuatan Zinah!
Contoh: Ada ahli agama yang tidak pernah meminum arak, tidak pernah berjudi, tidak pernah bertanya ke ahli nujum, tiba tiba ada kasus Zinah yang dilakukan nya!
Ooh jangan heran, karena proses nya ya sama seperti yang di jelaskan tadi.
Di awali dari Hilang kesadaran, lalu mengejar Hasil, kemudian menghalal kan segala cara dalam hidup nya, dan hasil akhir Zinah!
Mari kita uraikan mengapa Zinah termasuk dalam kategori DOSA BESAR!
Yang pertama:
Karena dosa Zinah ini pemicu nya adalah di awali dari proses ke empat dosa kecil yang telah dijelaskan sebelum nya.
dan jangan kan melakukan, mendekati nya pun Allah melarang kita dengan memberitahukan nya dalam surah Al-Isra ayat ke 32 berikut ini:
Wa lā taqrabuz-zinā innahū kāna fāḥisyah(tan), wa sā'a sabīlā(n).
“Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”
dan dosa Zinah ini tidak bisa proses taubat nya oleh sendiri, harus menghadir kan pihak ke tiga.
dan ini di kisah kan ketika Rasululah SAW di datangi oleh perempuan yang berrzinah lalu ingin bertaubat.
begini kisah nya:
Dari Sahabat Buraidah RA, “Suatu ketika seorang perempuan dari kabilah al-ghamidiyah mendatangi Rasulullah SAW, dan ia berkata: “wahai Rasulullah, aku telah berzina, bersihkanlah aku dari dosaku!”.
Kemudian Rasulullah SAW memintanya untuk pulang.
Keesokan harinya perempuan itu datang kembali, dan berkata “wahai Rasulullah SAW mungkin kamu akan menolak (untuk menghadku) sebagaimana engkau menolak pengakuan Maiz bin Malik, demi Allah aku telah hamil (dari hasil berzina), Rasulullah SAW “Aku akan tetap menjawab tidak, pergilah kamu sampai kamu melahirkan”.
Maka ketika perempuan itu telah melahirkan, ia datang kembali bersama bayi yang ia gendong dengan sebuah kain, dan ia berkata “ini bayinya, aku telah melahirkannya (wahai Rasul)”.
Rasulullah SAW pun menjawab “pergilah, dan susui dia sampai engkau menyapihnya”, maka setelah ia selesai menyapih anaknya, ia kembali kepada Rasulullah SAW dengan membawa anaknya yang sedang memegang roti di tangannya, dan ia pun berkata “wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, dan ia telah bisa makan”.
Akhirnya Rasulullah SAW menyerahkan anak bayinya kepada salah seorang sahabat, kemudian meminta yang lain untuk membawanya ke tempat pengeksekusian rajam, akhirnya yang hadir ditempat itupun merajamnya, hingga datanglah sahabat Khalid bin Walid merajam dia sehingga muncratlah darah mengenai muka Khalid.
Kemudian Khalid pun mencela perempuan itu, (tanpa sengaja) Rasulullah SAW mendengar celaan khalid terhadap perempuan tersebut, lalu Rasulullah menegur khalid dengan keras “jaga ucapanmu wahai Khalid, demi Allah, ia telah benar-benar bertaubat dengan taubat yang jika seorang yang banyak mengambil hak-hak kaum muslimin (dengan jalan yang tidak halal) bertaubat seperti taubatnya niscaya dosanya diampuni oleh Allah SWT”. Kemudian setelah perempuan itu wafat, Rasulullah SAW meminta para sahabat untuk menshalatinya dan menguburnya. (HR. Muslim)
Hikmah dari kisah tersebut adalah si wanita itu memiliki keyakinan yang sangat kuat akan keberadaan negeri akhirat dan paham betul bahwa dosa zinah adalah dosa besar yang jika terbawa mati dan belum bertaubat maka akan menyusah kanya di akhirat nanti.
namun jika dosa Zinah nya di selesaikan saat itu juga semasa hidupnya maka hal itu akan meringan kan nya di akhirat nanti.
Yang kedua:
saat seseorang melakukan hubungan seks namun tidak di dasari oleh ikatan pernikahan yang sah secara syariat, maka mulai lah masuk setan kedalam hati lapis ke lima orang tersebut, namun setan nya bukan setan yang biasa, melain kan setan dari strata tentara iblis.
hingga di terangkan oleh nabi Isa dalam kitab injil barnabas, cara iblis memasuki kerajaan (hati) manusia, strategi yang di pakai nya adalah ibarat strategi Kuda Troya.
begini kisah singkat nya:
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama Troy, dan kerajaan itu sangat sangat kuat dan belum mampu ada yang mengalah kan nya hingga banyak musuh musuh nya yang sulit untuk menaklukan nya.
Raja dari troy tersebut sangat ahli dan waspada terhadap serangan serangan musuh yang ingin menghancurkan kerajaan nya, namun sang raja memiliki kelemahan, yaitu dia sangat suka sekali dan mancintai hiasan hiasan dan patung patung yang berbentuk kuda.
lalu sampai lah kabar kesukaan sang Raja tersebut kepada musuh nya, hingga hal ini di jadikan strategi untuk musuh nya menyerang kerajaan tersebut dengan membangun patung kuda yang sangat besar dan sangat bagus, dan di dalam patung kuda tersebut pasukan musuh bersembunyi.
diantar kan lah patung kuda tersebut ke perbatasan kota, hingga akhir nya di izinkan masuk oleh sang raja, karena raja pun sangat menyukai patung tersebut, hilang lah kewaspadaan nya tanpa tahu bawa di dalam patung tersebut bersembunyi pasukan musuh.
hingga akhir nya patung tersebut raja simpan di tengah tengah pusat kerajaan.
dan ketika malam hari dan sang raja pun istirahat dalam tidur nya, keluar lah pasukan pasukan tersebut dari patung kuda nya dan menaklukan kerajaan itu dalam waktu yang singkat.
dan seperti itu lah cara iblis memasuki kerajaan hati manusia, yaitu di lintas kan nikmat sesaat sensasi dari hubungan seks tersebut, namun dengan kenikmatan tersebut manusia tertipu.
seperti sehebat apapun keyakinan dan keimanan seseorang dalam hati nya, akan hancur seketika oleh perbuatan dosa Zinah!
yang bahkan jika di tebus oleh Mati syahid pun dosa tersebut tidak akan bisa menebus nya.
Maka dari itu ketika zaman Rasulullah, banyak para sahabat yang ingin mati dalam keadaan syahid di medan perang, karena di antara mereka banyak yang memiliki masa lalu kelam dan tahu keutamaan syahid.
yaitu saat seseorang mati syahid, maka akan di hapus catatan catatan dosa nya, namun jika orang tersebut memiliki dosa Zinah, maka batal hukum syahid nya.
Selanjut nya wanita yang meninggal ketika dalam proses melahir kan, maka status nya adalah syahid, namun jika wanita tersebut pun pernah berzinah, maka status syahid nya pun batal.
Yang ketiga:
Setan dari tentara iblis ini memiliki keahlian, yaitu bisa menghalangi turun nya berkah dengan radius 40 Rumah.
bayangkan, 40 rumah di halangi keberkahan nya oleh 1 orang yang berzinah, bagai mana jika 2 orang, tiga orang, dan seterus nya hingga beribu ribu orang yang berzinah, maka hilang lah keberkahan suatu Negeri!
Lihat lah, negara Indonesia yang sering di sebut Nusantara ini dengan segala kekayaan nya yang melimpah namun rakyat nya hidup dengan berbagai dilematika kehidupan nya yang serba susah, jika di kaji oleh kajian tauhid, maka ini lah salah satu penyebab hilangnya keberkahan di negeri ini.
Sukses nya iblis menghancurkan seorang mukmin, memalui hati nya, bukan jasad nya!
maka dari itu tidak ada manusia yang pernah berzinah dan kemudian mendapatkan berkah dalam hidup nya kecuali dia bertaubat dengan taubatan nasuha.
rezeki nya tidak berkah, ilmu nya tidak maslahat, keahlian nya pun tidak bermanfaat karena keberkahan ya di halangi tentara iblis.
lalu, jika seseorang pernah berzinah lalu menikah maka pernikahan nya tidak akan sampai pada tahap sakinah, kecuali kedua nya bertaubat.
padahal sebelum menikah mereka baik baik saja, mengapa?
karena dalam hati istri nya ada tentara iblis, dalam hati suami nya pun ada tentara iblis.
Dan tentara iblis tersebut memeberikan bisikan bisikan untuk terus berzinah, dengan memberikan gambaran istri orang lain terlihat lebih cantik, atau suami orang lain terlihat lebih tampan.
atau istri orang lain terlihat lebih sholehah, suami orang lain terlihat lebih sholeh dan sebagai nya.
Yang ke empat:
Ketika seseorang berzinah dan belum bertaubat, maka 4 (empat) generasi menjadi taruhan.
anak nya, dengan asbab apapun pasti zinah. belum bertaubat, cucu nya dengan asbab apapun pasti zinah. belum bertaubat juga, cicit (buyut) nya dengan asbab apapun pasti zinah!
Naudzubillah Min Dzalik!
yang ke lima:
Dosa zinah ini menular! berbeda dengan dosa dosa sebelum nya.
Khamr, ada yang senang minum minuman keras ada juga yang tidak! begitu pun dengan Judi, ada yang senang judi ada juga yang tidak!
Tapi dosa Zinah ini menular, mengapa?
karena di Laki laki ada potensi syahwat, di wanita pun ada potensi syahwat. dan penularan nya bisa dengan sangat cepat.
Contoh: di hati laki laki ada setan zinah, di hati wanita ada setan zinah lalu bertemu lah di dalam angkot misal nya, klik!
padahal kedua nya tidak saling kenal, namun setan nya masih dari jenis yang sama!
dalam hati nya ada yang berbisik kok ada perasaan yang beda ya, jangan jangan dia jodoh yang selama ini saya cari.
padahal laki laki nya telah menikah, begitupun juga dengan wanita nya. karena yang berbisik tersebut adalah setan zinah nya.
maka terjadi lah potensi awal perkenalan dari sana yang akhir nya berujung kembali kepada dosa perzinahan melalui perselingkuhan.
apa lagi dengan keadaan zaman sekarang yang proses perzinahan tersebut bisa dengan jalan yang sangat mudah melalui media sosial, situs situs kencan online, dan sebagai nya.
dan ini terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari hari kita!
dan yang terakhir, mengapa zinah ini merupakan dosa besar, karena saat seseorang melakukan dosa zinah dan tidak sempat bertaubat atas dosa nya tersebut maka hukuman nya adalah neraka Jahanam!
dan cara bertaubat untuk dosa nya pun hanya dengan Taubatan nasuha, dengan menghadir kan pihak ke tiga.
lalu seperti apakah pengertian taubat nasuha itu? iya itu adalah taubat yang sebenar benar nya taubat dengan rasa penyesalan yang sangat sangat sangat dalam memohon ampun kepada Allah.
dan bagai manakah ciri taubat tersebut Allah terima?
saya contoh kan seperti ini misal nya:
Saya memiliki alergi dengan makan udang, tiba tiba saya lupa dan memakan nya hingga badan saya gatal gatal, bengkak bengkak, muntah muntah dan terasa tersiksa oleh hal itu, nah pengalaman tersiksa oleh memakan udang itu terekam dalam akal saya.
lalu berobat lah saya untuk menyembuhkan alergi tersebut hingga akhir nya dinyatakan sembuh.
lalu pada satu hari saya di ajak makan oleh teman di restoran yang menyajikan menu udang, maka seketika itu saya bergidik sejadi jadi nya ingat pengalaman alergi makan udang tersebut dan lebih memilih menu makanan yang lain selain udang.
nah ciri orang yang taubat nya di terima ibarat nya seperti itu, tidak ingin mengulang nya kembali. dan jangan kan mengulang, meskipun ada kesempatannya, mendengar ada orang lain yang berzinah pun dia merinding jika mengingat akibat nya.
namun jika masih terlintas, masih ada rasa yang mendorong keinginan nya, maka di pastikan taubat nya belum sungguh sunguh, yang sudah tentu taubat nyapun belum di terima.
itu lah alasan nya mengapa zinah termasuk kategori dosa besar, karena efek negatif yang di timbulkan nya
Dosa besar selanjut nya adalah Membunuh.
karena dalam kenyataan nya pun orang yang pernah berzinah sangat dekat dengan kemungkinan membunuh (aborsi), karena itu lah urutan proses nya yang bertahap, di mulai dari 4(empat) dosa kecil, lalu ada dorongan yang mengantarkan pada dosa berzinah, dan dari urutan tersebut selanjut nya adalah potensi membunuh.
nah sampai sini lah gambaran hati seseorang yang telah termasuk dalam golongan orang orang kafir, yaitu yang ke empat lapis hati nya telah di kuasai setan.
sedangkan untuk musyrik maka ketujuh lapis hati orang tersebut semua nya telah dikuasai setan!
nah yang harus kita pahami dalam hal ini, Allah akan menerima taubat seseorang selama orang tersebut belum memasuki tahap Musyrik.
Khamr, Maisir, Ansob, dan Ajlam dosa yang masih bisa kita bereskan memohon ampun Allah dengan taubat, Zinah dan membunuh pun masih bisa kita minta ampunan Allah dengan taubat Nasuha.
Namun jaga Pendirian jangan sampai menjadi Musyrik!
Lalu apa yang sebenar nya di sebut dengan Musyrik?
Begini penjelasan nya:
Musyirik adalah penyakit Hati (bukan penyakit kehidupan), yaitu memiliki pendirian, atau keyakinan, atau kekuatan selain Allah!
maka itulah yang di sebut Musyrik.
Contoh:
Si A: Kamu kenapa Bro?
Si B: sakit kepala nih bro, pusing banget!
Si A: nih minum obat ini, cukup satu aja di jamin sembuh gak pake lama!
nah itu lah yang di sebut Musyrik!
Karena yang bisa memberi kesembuhan hanyalah Allah, adapun media obat yang jadi perantara nya itu hanyala ASBAB.
ketika seseorang memiliki keyakinan oleh Obat ini sembuh, maka itu lah yang menjadi kan nya Musyrik.
begitu di minum dan ternyata benar tidak lama setelah nya dia sembuh, maka semakin yakin lah dia terhadap obat tesebut!
nah ini hanyalah contoh sederhana, pendirian pendirian atau keyakinan keyakinan yang lepas dari menyadari ada nya kekuatan lain selain Allah.
karena tidak ada yang bisa menyembuh kan selain Allah, ada pun ikhtiar dan syariat, ya itu hanya syariat.
adapun asbab nya, ya itu adalah asbab karena Allah lah yang memberikan Ijabah nya.
karena ketika Allah mengijabah sembuh ya pasti sembuh, namun ketika Allah belum mengijabah untuk sembuh maka pasti tidak akan sembuh.
nah ini lah yang harus kita pahami, karena di sini ada filsafat materi yang sangat berkepentingan menghilangkan Allah dalam kehidupan kita sehari hari tanpa kita sadari.
mengapa? karena ini jadi penghalang untuk tujuan mereka yang berpola hidup materialisme dalam menghancurkan keimanan seseorang.
Jika manusia memiliki pemahaman Tauhid, maka orang orang yang hidup dengan pola materialisme akan merasa di halangi.
contoh lain: jangan kuliah jurusan itu, nanti susah nyari kerja dan masa depan nya suram!
seolah olah sekolah lah yang menentukan garis rejeki dan masa depan seseorang, padahal banyak bukti bukti dalam kenyataan seseorang dengan gelar sarjana dan berprestasi namun dalam kenyataan hidup nya menjadi pengangguran atau dalam karir nya pun tidak sesuai dengan apa yang di pelajari di bangku sekloah nya, dan hidup nya pun biasa biasa saja, tidak secerah yang di harapkan dari pelajaran mata kuliah nya.
renungkan lah hal ini, karena target filsafat materialisme berkepentingan ingin menghilangkan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
dan hal ini telah berjalan sukses tanpa kita sadari, mengapa?
karena kita tidak paham apa itu musyrik yang sesungguh nya, sehingga kita menilai dari bentuk nya bukan hakikat nya.
contoh: punya keris, musyrik. padahal keris itu pun tidak di apa apakan, hanya di simpan, sebagai warisan atau kenang kenangan dari orang tua / kakek.
namun ketika sakit minum obat lalu di beri jaminan sembuh tidak di sebut musyrik, nah di alihkan lah makna musyrik tersebut oleh filsafat materialisme.
maka jangan heran ketika ada seseorang yang sudah musyrik, sholat nya masih rajin, puasa nya masih berjalan, bahkan ke pengajian pun masih rajin. karena dia tidak menyadari apa makna dari musyrik.
inilah bukti dari berantakan nya pemahaman agama saat ini yang mengartikan musyrik itu jadi kedalam perkara bentuk, bukan perkara hati.
jadi di alihkan kepada beda agama, batu akik, membakar kemenyan, mencuci keris, mandi kembang, dan sebagai nya, padahal arti musyrik yang sesungguh nya yaitu mensyarikat kan Allah dengan hal hal yang lain.
yang prinsip nya mengakui adanya kekuatan selain Allah itulah arti Musyrik yang sesungguh nya.
Nah, semua penjelasan di atas lah yang di maksud dengan, Arbab, Andad, dan Hawahu.
Adakah hal tersebut dalam hati kita?
Selamat bertafakur.
Sampai di sini dulu, apa yang bisa saya tuliskan untuk anda.
Terima kasih telah meluangkan waktu nya, mudah mudahan ini bisa membuka cakrawala berfikir kita tentang bagaimana kita menyikapi beragama di akhir zaman, semoga kita bisa saling menuntun dalam jalan kebaikan yang membuah kan Amal pahala untuk bekal di Akhirat nanti.
Jika anda membutuhkan file PDF materi ini, silahkan Download Disini.
Last updated