Nasihat pernikahan.
Sebuah nasihat untuk yang akan menikah, atau pun yang sudah menikah.
Last updated
Sebuah nasihat untuk yang akan menikah, atau pun yang sudah menikah.
Last updated
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Berkat Rahman dan Rahim Nya, yang telah menurunkan ilmu dengan segenap inkisyaf nya melalui para nabi, para rasul, para wali, para guru, mursyid. Sehingga, kita semua berkesempatan untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ilmu tauhid sebagai penuntun dalam menjalani kehidupan ini, dengan mengharap ridho Allah menuju jalan keselamatan.
Melalui tulisan ini, izin kan saya menyampaikan sebuah nasihat untuk para laki laki (Suami / Calon suami) dan para wanita (Istri / Calon istri). mudah mudahan nasihat dalam tulisan ini bisa memberikan manfaat dan ilmu dalam menjalan kan bahtera rumah tangga dan yang akan berumah tangga.
Yang pertama, teruntuk para laki laki (suami / calon suami). saat kita mencintai dan menyayangi sorang wanita dan berniat akan mempersuntingya dengan ikatan pernikahan, maka saat itu dalam hati kita akan tergambar berbagai macam gambaran gambaran kebahagiaan, dan terkadang ada kala nya gambar tersebut bisa berubah menjadi perasaan haru menjelang datang nya waktu pernikahan tersebut.
Gambaran gambaran kebahagiaan itu, yang mula nya hanya sekedar angan angan dan lamunan, namun ketika kita telah resmi mengikat tali pernikahan dengan terucap nya Ijab Qabul pernikahan, maka gambaran gambaran tersebut satu persatu akan mulai terwujud menjadi kenyataan.
Seorang wanita, yang telah sah menjadi seorang istri dengan sah nya ijab qabul nikah terebut, bukan lah sesosok manusia yang bisa dengan bebas kita perlakukan semena mena. tapi dia adalah seorang wanita yang wajib kita bahagiakan, wajib kita muliakan, dan wajib kita tuntun hingga kita bisa mengantarkan kepada sempurna nya keridhoan Allah.
Oleh karena itu, wanita adalah amanah yang Allah wasiat kan kepada seorang laki laki, dan bahkan Rasulullah pun ketika menjelang akhir hayat nya berwasiat kepada umat nya yaitu “Annisa Itaqunisa” yang artinya: Jagalah wanita.
hal ini lah yang harus di pahami oleh laki laki (suami / calon suami), bahwa wanita adalah makhluk yang di ciptakan oleh Allah yang Qudrot nya lemah, yang segala rupa nya di sandarkan kepada laki laki.
sepintar pintar nya wanita, tetap harus di didik laki laki.
sekuat kuat nya wanita, tetap tidak akan bisa berdiri tanpa laki laki.
seahli-ahlinya wanita, seterampil-terampil nya wanita, tetap harus di tuntun oleh laki laki.
maka dari itu segala sesuatu dari wanita itu, di sandarkan terhadap laki laki.
lalu bagaimanakah cara laki laki memuliakan, dan membahagiakan wanita (istri / calon istri)?
Rosullulah memberi tahu, “tidak ada yang bisa memuliakan wanita, kecuali laki laki yang mulia. dan tidak ada yang bisa menghinakan wanita, kecuali laki laki yang hina”.
maka dari itu, kemuliaan laki laki, kehinaan laki laki, tergantung kepada bagai mana dia menyikapi makhluk yang di sebut wanita.
Dan inilah amanah besar yang Allah titipkan kepada fitrah seorang laki laki, yaitu membahagiakan dan memuliakan wanita, agar menjadi laki laki yang mulia.
Ketika seorang laki laki telah menikah, maka dalam kehidupannya ada dua wanita yang harus dia muliakan. yang pertama adalah ibu, dan yang kedua adalah istri nya.
ketika laki laki berlebihan mengutamakan ibu, hingga menelantarkan istri nya, itu bukan lah kemuliaan. begitu pun sebalik nya, ketika berlebihan mengutamakan istri, hingga mengabaikan ibu nya, apa lagi itu sangat jauh dari sikap yang mulia. maka dalam hal ini, berikhtiar lah dengan belajar berlaku adil.
Ini adalah perkara yang amat sangat penting untuk di pahami, dan akan menjadi asbab kemuliaan untuk seorang laki laki jika benar dalam memahami dan mensikapi nya.
Selanjut nya, untuk para wanita (istri / calon istri).
Dalam sebuah hadists, Rasulullah pernah bersabda “Surga itu berada di telapak kaki Ibu”.
dalam hadists tersebut Rasulullah mengatakan bahwasanya surga itu berada di telapak kaki Ibu, bukan telapak kaki ayah. yang dalam arti berada dalam telapak kaki wanita, bukan telapak kaki laki laki.
belajar lah untuk memahami, apa yang di maksud dalam hadists Rasulullah tersebut.
Jika tangan menjadi simbol dari sifat Qudrat, maka kaki menjadi simbol dari sifat Irodat.
Jika tangan menjadi kiasan di titipkan nya kuasa Allah dalam diri manusia, maka telapak kaki menjadi kiasan untuk ketetapan Allah dalam hati manusia.
Lalu, apakah yang harus di tetapkan oleh seorang wanita ketika membina rumah tangga agar perjalanan rumah tangga nya sesuai dengan apa yang Allah ridhoi?
yang pertama yaitu Itikad iman, dan yang ke dua adalah niat.
bagai manakah cara menetapkan itikad iman?
Ingat lah ketika dulu pertama kali bertemu dengan laki laki yang kini menjadi (suami / calon suami), itu bukan lah suatu kebetulan!
lalu dalam hati kedua nya ada rasa saling menyayangi, itu bukan lah kebetulan!
Hingga kedua nya berniat mempersatukan dua hati dalam satu ikatan pernikahan, itu pun bukan kebetulan!
hingga pada satu titik, pertemuan itu di sah kan dalam ijab kabul pernikahan yang di hadiri para wali dan para saksi, itu pun bukan lah kebetulan! melainkan semua itu sudah tertulis di lauhul mahfudz.
lalu yang kedua, hal apa lagi yang harus di tetapkan oleh seorang wanita dalam sebuah pernikahan? itu adalah Niat.
Niat kan dalam hati bahwa pernikahan ini adalah bentuk ketaatan dalam memenuhi aturan Allah, dan untuk menyampurnakan ibadah kita ke hadapan Allah dengan jalan berumah tangga.
Meskipun rumah tangga di bangun oleh berdua, namun dalam hal ini yang akan menantukan kebahagiaan di dalam nya tetap lah seorang wanita.
lalu, hal apakah yang di harapkan dalam sebuah rumah tangga?
tentunya harapan itu adalah harapan yang sangat di damba dambakan oleh siapapun yang menjalani pernikahan yaitu:
“Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama.”
Artinya : “Ya Tuhan, anugrahkanlah kepada hati kami, melalui isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Do’a di atas adalah harapan, yang mana harapan tersebut tidak akan terwujud jika tidak di ikhtiarkan. maka dari itu, ikhtiarkan lah agar do’a tersebut terwujud menjadi kenyataan.
lalu, ikhtiar seperti apakah peran seorang wanita dalam rumah tangga untuk mewujudkan harapan tersebut?
yang pertama, serah kan lah apa yang paling berharga dalam hidup seorang istri terhadap suami nya, dan itu adalah Hati. karena hati adalah hal yang paling berharga dalam hidup manusia.
hati seorang istri yang di penuhi oleh cinta dan kasih sayang, serahkan lah untuk suami seutuh nya!
Dengan seorang istri bersikap demikian, maka suami pun akan berbalas hal yang sama. dia akan memberikan segenap cinta dan kasih sayang untuk istri nya.
maka dalam hal ini, jangan berharap kasih sayang dari suami, jika sang istri menunjukan sikap kebencian, dan sikap yang tidak sejalan dengan suami.
jika pun suatu saat ada suatu perkara yang membuat istri tidak setuju akan hal tersebut, tegurlah suami dengan rasa cinta kasih sayang, bukan dengan pertengkaran. agar suami pun menunjukan sikap yang sama ketika dalam suatu perkara sang istri tidak sejalan dengan suami.
rumah tangga yang di bangun oleh segenap cinta dan kasih sayang oleh ke dua nya, maka akan terbangun apa yang disebut oleh Rasulullah dengan sebutan “baiti jannati” yaitu “Rumah ku, adalah surgaku”.
Itu lah salah satu bentuk ikhtiar mewujud kan nya.
Lalu jika suatu saat Allah menitipkan seorang anak dari hasil pernikahan tersebut, anak yang lahir dari dua orang yang saling memberikan rasa cinta, di sebut nya buah hati.
Kelahiran nya di tunggu-tunggu, ketika sudah lahir dijaga dengan sangat hati-hati.
hati hati mendidik nya, hati hati merawat nya, hati hati menuntun hidup nya.
Ditatap di usap sebab mempunyai harapan, supaya anak tersebut menjadi anak yang sholeh.
Saat kita membesarkan anak dengan rasa sayang, membesarkan anak dengan rasa cinta, maka dalam tumbuh kembang nya anak pun akan berbalas budi kepada kita, dengan cinta dan kasih sayang yang sama.
Anak akan nurut, anak akan sholeh kepada kedua orang tua nya. dikarenakan anak di besarkan oleh tangan yang penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang.
Ibu nya berjalan menuju surga, maka jejak kaki ibu nya akan di ikuti oleh anak anak nya menuju ke surga.
Naudzubillah min dzalik, jangan sampai di telapak kaki kita ada neraka!
karena sekarang ini banyak anak yang lahir, bukan dari buah saling mencintai. tapi anak yang lahir dari kecelakaan “Married by accident”.
kedatangan nya tidak di harapkan, setelah lahir merasa terbebani.
Kasihan sekali anak tersebut, padahal madrasah pertama untuk anak adalah rumah nya.
Dididik oleh keributan antara suami istri, di tuntun dengan pertengkaran yang tidak ada habisnya, dibesarkan dengan konflik yang tidak ada ujung nya.
Ibu nya berjalan meninggalkan jejak kaki menuju neraka, oleh anak anak nya, oleh turunan nya di ikuti masuk menuju neraka.
Naudzubillah min dzalik, Naudzubillah min dzalik!
maka dari itu peran seorang istri sangat menentukan dalam sebuah rumah tangga.
Mudah mudahan nasihat ini bisa menjadi bekal, dalam menjalani rumah tangga.
Aamiin yaa rabbal ’aalamiin.
Jika anda emerlukan file PDF dari tulisan ini, silahkan Download Disini.